Ratusan Warga Pasangkayu Gelar Aksi Tuntut Keadilan Batas HGU: “Kami Hanya Ingin Hak Kami Kembali”

0
936

Rekam-Jejak.com PASANGKAYU – Suara rakyat kembali menggema di bumi Pasangkayu. Pada Senin (3/11/2025), ratusan warga dari berbagai desa di Kabupaten Pasangkayu mendatangi pabrik PT. Pasangkayu menggelar aksi demonstrasi besar-besaran menuntut keadilan atas persoalan batas Hak Guna Usaha (HGU) yang melibatkan salah satu perusahaan perkebunan besar di daerah tersebut.

Aksi ini dipusatkan di Afdeling India, PT. Pasangkayu, yang menjadi titik kumpul massa. Sejak pagi, masyarakat tampak membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan mereka. Dengan semangat tinggi, para peserta aksi menyerukan agar perusahaan segera memenuhi kewajiban dan menghormati hak-hak masyarakat yang selama ini mereka nilai diabaikan.

Koordinator lapangan aksi, Syahril, dalam orasinya menyebut bahwa perjuangan ini merupakan puncak dari kekecewaan mendalam masyarakat terhadap perusahaan yang dinilai tidak menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan konflik lahan yang sudah berlarut hampir tiga dekade.

“Kami turun aksi bersama masyarakat untuk merebut kembali hak-hak kami yang selama ini dirampas. Sudah hampir 30 tahun masyarakat menunggu keadilan, tapi tidak ada perubahan berarti,” tegas Syahril di tengah orasi.

Dalam pernyataannya, Syahril menyampaikan lima tuntutan utama masyarakat, yakni:
1. Realisasi plasma 20% untuk masyarakat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Penghentian pengelolaan lahan di luar HGU, terutama di kawasan hutan lindung.
3. Hentikan intimidasi terhadap masyarakat yang memperjuangkan haknya.
4. Transparansi dan dialog terbuka antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
5. Pengukuran ulang luas HGU PT. Pasangkayu secara transparan dan melibatkan warga.

Lebih lanjut, Syahril menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan seruan moral agar pemerintah daerah, instansi terkait, dan perusahaan duduk bersama mencari solusi konkret atas konflik agraria yang menahun di wilayah Pasangkayu.

“Kami ingin dialog yang terbuka, bukan janji kosong. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu kejelasan atas tanah yang menjadi sumber kehidupan mereka,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, situasi di lokasi aksi terpantau kondusif dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan TNI. Para peserta aksi berharap suara mereka kali ini benar-benar didengar, bukan sekadar menjadi catatan tanpa tindak lanjut.

LEAVE A REPLY