Rekam-Jejak.com PASANGKAYU – Warga Desa Kasano Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, mengeluhkan pencemaran sungai akibat limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Palma Sumber Lestari.
Sungai yang dulunya jernih dan dimanfaatkan petani sekitar, kini berubah menjadi tercemar, berbau tak sedap, dan tak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang selama ini bergantung pada aliran sungai tersebut.
“Dulu sungai ini bisa kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan sumur di sekitar sungai juga masih layak. Sekarang, airnya kotor, berbau busuk, dan tidak bisa dipakai lagi,” ungkap salah satu warga setempat pada 13 Maret 2025.
Tak hanya petani sawit, pencemaran limbah ini juga berdampak pada petani tambak yang mengandalkan kualitas air yang baik. Beberapa petani mengaku mengalami kerugian akibat air yang diduga tercemar, mengganggu pertumbuhan dan kesehatan ikan maupun udang mereka.

Yang lebih disesalkan, pihak PT Palma Sumber Lestari terkesan tutup mata terhadap kondisi ini. Masyarakat menyebut tidak ada perhatian serius dari perusahaan, meskipun dampak pencemaran ini sudah sangat dirasakan.
“Kami sudah berkali-kali mengeluhkan ini, tapi sepertinya dibiarkan saja. Tidak ada tindakan konkret,” tambah warga lainnya.
Masyarakat mendesak pihak berwenang, terutama Dinas Lingkungan Hidup Pasangkayu, untuk segera turun tangan dan melakukan investigasi terhadap pencemaran ini. Jika terbukti ada pelanggaran lingkungan, mereka meminta perusahaan diberikan sanksi tegas serta diwajibkan memperbaiki kondisi sungai.
Sampai berita ini diturunkan, pihak PT Palma Sumber Lestari belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga. Jika dibiarkan, kondisi ini bukan hanya merugikan masyarakat sekitar tetapi juga berpotensi menjadi ancaman lingkungan yang lebih luas.
Masyarakat kini berharap ada solusi nyata, bukan sekadar janji atau pembiaran yang berlarut-larut.

















