Polres Majene Tetapkan Tiga Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Saat Demo HMI

0
116

Rekam-Jejak.com MAJENE – Aksi unjuk rasa mahasiswa di lingkungan Kampus STIKES Bina Bangsa Majene (BBM) berujung kekerasan. Seorang mahasiswa berinisial DN (23) menjadi korban penganiayaan oleh rekan-rekannya sendiri saat mencoba meredam eskalasi massa. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 13 Maret 2025, di Jl. Sultan Hasanuddin, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.

Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (2/5/2025) di Ruang Data Polres Majene, Kepolisian Resor (Polres) Majene mengumumkan penetapan tiga tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah WR (25), SY (20), dan AD (21), yang seluruhnya masih berstatus mahasiswa.

Kasi Humas Polres Majene, Iptu Suyuti, didampingi KBO Sat Reskrim Ipda Ahmad, menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene mulanya berjalan damai. Namun situasi berubah saat massa mulai memasuki gedung kampus sekitar pukul 16.00 WITA. DN yang berusaha menenangkan massa justru menjadi sasaran.

“Korban dicekik, dipiting, didorong hingga dipukul bertubi-tubi oleh para pelaku. Aksi itu terekam dalam keterangan para saksi dan hasil penyelidikan kami,” ungkap Iptu Suyuti.

Disebutkan, WR mencekik dan mendorong korban, disusul AD dan SY yang turut melakukan aksi kekerasan fisik. DN menderita luka di bagian kening, alis, dan hidung akibat pukulan yang diterimanya.

Tiga pelaku akhirnya menyerahkan diri secara sukarela ke Polres Majene pada 17 April 2025. Mereka kini dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) subsider Pasal 351 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun enam bulan penjara.

“Proses hukum akan terus berjalan. Kami imbau kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat agar menyampaikan aspirasi dengan cara damai dan tidak melibatkan tindakan kekerasan,” tegas Iptu Suyuti.

Kasus ini menjadi peringatan keras akan pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan pendapat, terutama di lingkungan akademik.

LEAVE A REPLY