Rekam-Jejak.com PASANGKAYU – Di tengah keterbatasan dan minimnya perhatian pemerintah, warga salah satu desa di Kabupaten Pasangkayu menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih hidup dan berdetak kuat. Dipimpin oleh mantan anggota DPRD Pasangkayu, Alimuddin, warga secara swadaya melakukan perbaikan jalan rusak yang selama ini menjadi penghambat utama distribusi hasil panen sawit.
Puluhan warga berkumpul sejak pagi membawa cangkul, sekop, dan alat seadanya. Tak ada alat berat, namun yang mereka miliki jauh lebih kuat: kekompakan dan tekad memperbaiki nasib sendiri.
“Kami sudah terlalu lama menunggu janji-janji perbaikan. Akhirnya kami sepakat, lebih baik bertindak sendiri,” ujar Alimuddin saat ditemui di lokasi gotong royong, Selasa, 6 Mei 2025.
Yang membuat aksi ini unik, pembiayaan material timbunan—sebanyak 50 truk—berasal dari portal swadaya masyarakat. Para pengguna jalan dikenakan retribusi sukarela, dan dana yang terkumpul digunakan sepenuhnya untuk membeli material perbaikan.
Ketua RT setempat, Yahya, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar demi kenyamanan mobilitas. Lebih dari itu, jalan yang baik dinilai mampu menekan angka pencurian sawit yang belakangan marak terjadi.
“Dengan akses yang lebih baik, patroli dan pengawasan kebun jadi lebih mudah. Ini langkah kecil, tapi penting, demi keamanan dan kelancaran ekonomi warga,” jelasnya.
Warga berharap aksi solidaritas ini bisa menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Mereka tidak menuntut banyak, hanya meminta komitmen agar infrastruktur desa tidak terus-menerus bergantung pada swadaya masyarakat.
“Semoga ini jadi inspirasi, tapi bukan jadi alasan pemerintah untuk terus abai,” pungkas Alimuddin.