Maraknya Mafia BBM Bersubsidi di SPBU Ako Pasangkayu, Modifikasi Tangki Siluman Picu Antrian Panjang

0
2787

Rekam-Jejak.com PASANGKAYU – Aktivitas ilegal kembali mencuat di SPBU Ako, Pasangkayu. Praktik penggunaan tangki siluman pada kendaraan bermuatan besar semakin marak, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Mobil-mobil pick-up yang dimodifikasi dengan tangki tambahan jumbo diduga mampu menampung hingga tiga ton bahan bakar terpantau antre di SPBU tersebut, terutama pada malam hari untuk menghindari pengawasan.

Praktik ini tidak hanya melanggar aturan distribusi bahan bakar bersubsidi, tetapi juga mengganggu akses layanan publik.

Antrian panjang akibat pengisian bahan bakar dalam jumlah besar kerap menyebabkan kemacetan di area sekitar SPBU.

Selain itu, BBM jenis pertalite yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah kini diduga diselewengkan oleh oknum tertentu menggunakan sistem barcode yang tidak semestinya.

“Kami sangat kecewa dengan situasi ini. Tangki siluman ini membuat kami kesulitan mendapatkan BBM yang seharusnya untuk kebutuhan sehari-hari,” keluh Arifin, salah seorang pengendara yang kerap mengantre lama untuk mengisi bahan bakar pada Minggu 15 Desember 2024.

Masyarakat menilai, lemahnya pengawasan dari pihak terkait menjadi salah satu penyebab utama maraknya praktik ilegal ini. Padahal, BBM bersubsidi memiliki kuota terbatas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang benar-benar membutuhkan.

Sementara itu, Desakan dari tokoh masyarakat setempat juga mengatakan agar pihak berwenang bertindak tegas. “Pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera bertindak. Ini bukan hanya soal BBM, tapi juga keadilan bagi masyarakat kecil yang dirugikan,” ujarnya.

Langkah konkret diperlukan untuk menghentikan praktik curang ini, termasuk peningkatan pengawasan di SPBU serta tindakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi.

Jika dibiarkan, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tetapi juga stabilitas distribusi energi di wilayah Pasangkayu.

Laporan lebih lanjut akan terus kami pantau terkait penanganan kasus ini, hingga berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait.

LEAVE A REPLY